Senin, 24 Agustus 2009

Merancang Pelatihan

Bendung Gerak

Sekaan menjawab keluh kesah dari warganya, Sudiyono dengan lancar menjelaskan konsepnya terkait solusi pengganti mata pencahrian warga yang hilang. “Yang benar-benar hilang adalah para penambang pasir tradisional dan penyedia jasa perahu penyeberangan,” terangnya.
Untuk itu, dirinya berencana untuk mengusulkan adanya semacam pelatihan wiara usah bagi warga sekitar. “Kebetulan mereka itu terbiasa hidup di air, ya kalau bisa ada pelatihan ternak ikan air tawar,” tambahnya.
Bukan itu saja, dirinya jga mengaku siap mensosialisasikan bila nantinya ada pihak-pihak yang bersedia menyelenggarakan pelatihan mengenai budi daya ikan air tawar kepada warganya. “Entah itu udang lobster tawar ataukah budi daya gurami. Yang penting warga saya bisa memperoleh pekerjaan pengganti,” ujarnya.
Dirinya berfikir demikian karena menuirutnya, proyek tersebut bukanlah sebuah proyek yang membutuhkan pekerja lokal dalam jangka waktu yang panjang.
“Kalau itu pabrik, ya kami tidak perlu repot-repot mikir,” tambahnya. Dirinya juga mengaku bahwa saat pembebasan lahan dahulu, pernah ada janji untuk melibatkan warga lokal dalam pembangunannya.
“Tapi itu khan pekerjaan sementara, sekarang saja beberapa warga kami ada yang bekerja sebagai sekuriti,” pungkasnya.

1 komentar:

  1. Bagaimana nasib penambang pasir, pembuat batu bata, dan petani? Serta bagaimana nasib biota sungai yang selama ini selalu dipinggirkan. Coba lihat, tidak ada tindakan sama sekali dari aparat terkait para perusak sungai dengan menyetrum, meracun dan mengebom ikan yang sampai sekarang sangat marak sehingga berakibat musnahnya aneka hayati sungai!!!

    BalasHapus