
Sebagai salah satu pilihan usaha skala kecil dan menengah, jamur tiram atau disebut pleurotus ostreatus, bila dikelola secara serius bisa diandalkan sebagai sumber pendapatan lain. Tidak mustahil akan dapat berkembang menjadi usaha yang besar dan mandiri.
Hal itu seperti yang dilakukan oleh Kriswatin, warga Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander. Dirinya mengaku telah dua tahun lebih mengembangkan usaha pengembangan jamur tiram. “Awalnya saat ada krisis global, kami adalah korban PHK,” ujar warga yang tinggal di RT 10, RW 1 itu.
Kini, selain berhasil membuka lapangan kerja, usaha Kriswatin juga mampu memberi pendapatan yang lumayan besar. “Sekarang sudah bisa produksi hingg 20 kilogram jamur per hari,”tambahnya.
Namun bukan berarti tanpa kendala, terutama mengenai hama yang kerap kali merepotkannya. “Yang paling sering ya tentang hama ulat pada polineg jamur,” ujarnya. Selain itu, yang tak bisa dihindari adalah pengaruh cuaca, yang menurutnya saat musim kemarau jumlah produksinya bisa menurun hingga 30 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar