
Menurutnya, sebelumnya Bulan Desember 2007 – Juni 2008 dengan medio yang sama hingga akhir Juni 2009 mencapai 65 persen. Kenaikan yang signifikan itu dikarenakan dukungan Pemkab Bojonegoro bersama pemilik perusahaan yang tersebar di Bojonegoro. Terutama industri minyak dan gas bumi (migas) di kawasan Blok Cepu.
Prosentase kenaikan itu tercatat diantaranya adalah tenaga kerja yang mengikuti program jamsostek mencapai 30.682 jiwa di Bojonegoro. Mereka bekerja di 485 unit perusahaan.
Sementara itu, Oloan mengakui ada sejumlah perusahaan yang masih nakal dengan tidak mau melindungi tenaga kerjanya. “Tapi saya yakin semuanya akan ikuti program ini, hanya nunggu waktu saja, “ kata Oloan.
Keyakinan program yang telah dilindungi oleh Undang Undang itu akan diikuti oleh tenaga kerja. Hal itu dikarenakan adanya dukungan penuh dari semua pihak. “Kami juga tak henti hentinya melakukan sosialisasi pentingnya ikut Jamsostek dari ujung Bojonegoro yang dipelosok hingga di perkotaan, “ terang Oloan.
Bahkan program jamsostek yang telah digulirkan itu juga telah ikuti oleh warga secara individu, yakni dari kalangan petani hingga nelayan. Keikutsertaan mereka dikarenakan program jamsostek sangat membantu resiko kerja dari segala profesi, diantaranya program keselamatan kerja dan kesehatan hingga kebutuhan di masa tua.
“Rasa adil tentu dirasakan oleh peserta jamsostek, kalau masalah biaya sebenarnya tidak mahal. Sebab untuk dua program hanya dikenakan biaya Rp 4 ribu, yaitu program keselamatan dan kesehatan, murah mas dan resiko kerja akan terlindungi, “ tambah Oloan. (PAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar